penerimaan dan penolakan (1)
Terpikir comment yg gw bahas kmrn, jd teringat bacaan kitab suci waktu hari minggu tgl 26, diambil dr Kolose 3. Salah satu ayat berbunyi, 'Hendaklah kamu pun berbelas kasihan, penuh kemurahan & kerendahan hati, penuh kelembutan & kesabaran. Hendaklah kamu sabar seorang akan yg lain, & hendaklah kamu saling mengampuni, bila yg seorang menaruh dendam terhadap yg lain. Sebagaimana Kristus memberi ampun kepada kamu, demikian pula kamu hendaknya. Dan di atas semuanya itu, kenakanlah kasih, tali pengikat yg mempersatukan & menyempurnakan'.
Ada hitam-ada putih, bagus-jelek, pasif-aktif, positif-negatif, ada sebab-pasti ada akibat, ada kesempurnaan-juga ada ketidaksempurnaan, ada penerimaan-disitu juga ada penolakan, dsb.
Yang maha sempurna adalah Tuhan, kita manusia tdk ada yg sempurna. Kebanyakan org sulit menerima seseorg, lebih2 dgn adanya perbedaan. Tuhan menganugerahkan qt karakter yg unik. Tdk ada manusia yg cocok satu sama lain, semua tdk cocok. Tp bukan berarti dgn ketidakcocokan justru muncul penolakan. Tuhan menciptakan qt sesuai citraNya, untuk saling membantu, saling mengisi, saling menyempurnakan.
Gw tidak pernah berusaha mengubah seseorang, krn gw tau untuk berubah itu susah. Kita hanya memberitahu apa yg kita pikir jelek. Diterima bagus, ga diterima ya sudah. Kita memberitahupun krn menurut pikiran kita, itu akan membuat kita 'semakin dalam' dalam suatu keparahan. Misalnya menjadi seorang pembicara spt gw, ada saat2 tertentu bersama org tertentu gw bisa menjadi pembicara, tp kadang juga tdk boleh berbicara krn itu akan menyakitkan si pendengar. Ada saat2 tertentu gwpun tdk bisa mengontrol mulut gw krn diotak gw itu hrs dibicarakan. Misalnya juga menjadi seorg pemikir, ada hal2 tertentu kita wajib banyak berpikir, tp seringkali hal2 kecil tdk perlu dipikirkan, krn itu akan menambah beban di hati & pikiran kita, mungkin malah krn kebanyakan berpikir jd memperumit hal yg mudah. Tp seperti apapun kita, akan terjadi banyak penolakan & ada banyak juga penerimaan krn isi hati & pikiran tiap org berlainan, krn karakter orang berlainan. Untuk itu diperlukan suatu kerendahan hati untuk bisa menerima & memahami karakter.